Thursday, June 28, 2007

Psikologi juga Manusia Biasa ^_^





Amira Januari atau biasa dipanggil Mira, merintis karirnya mulai dari bawah, hingga akhirnya bisa menjadi psikolog terkenal yang memiliki banyak klien, sampai mengisi rubrik konsultasi setiap minggu di koran nasional, dan talkshow konsultasi di sebuah radio, di Makassar. Sebagai seorang psikolog, Mira selalu tampil cuek dan apa adanya. Saran Mira pun terkadang cukup kontroversial. Itulah yang membedakan Mira dengan psikolog lainnya.

Ardi, seorang pengusaha sukses, single, berusia 30-an, yang tidak sengaja bertemu dengan Mira, tertarik dan berusaha mendapatkan cinta Mira. Ardi juga berkeinginan untuk menjalin hubungan yang serius ke arah pernikahan dengan Mira. Sebenarnya, Ardi berhasil mencuri perhatian Mira. Mira pun sempat tergoda untuk menerima ajakan Ardi mengenai hubungan mereka. Tapi, karena perceraian orang tuanya di masa lalu, menyebabkan Mira fobia pada publikasi dan pernikahan. Jadi, Mira berusaha menghindari dan menghilangkan perasaannya pada Ardi.

Suatu hari, radio tempat Mira mengisi acara talkshow konsultasi, mengadakan seminar konsultasi yang juga akan membahas mengenai berbagai permasalahan yang ada. Mira diminta untuk tampil sebagai pengisi materi, karena selama ini Mira-lah yang selalu mengisi acara talkshow di radio tersebut. Tadinya, Mira menolak untuk tampil dalam seminar itu, karena Mira sama sekali tidak suka dengan publikasi. Ia sengaja menyembunyikan dirinya selama ini. Tapi, akhirnya, Mira menyanggupi juga permintaan itu.

Ruang seminar penuh sesak saat seminar itu berlangsung. Antusiasme pengunjung cukup besar, karena materi yang dibawakan Mira cukup ringan, dan mampu memancing respon pengunjung. Tiba-tiba, seluruh pengunjung dikejutkan dengan sebuah pertanyaan sekaligus tuduhan yang ditujukan Ayu kepada Mira. Mira dituduh selingkuh dengan Putra, mantan pacarnya saat kuliah dulu, yang juga adalah suami Ayu, kliennya sendiri, sekaligus adik Ardi. Siapa yang menyangka, kalau akhirnya, karir Mira yang sukses, hancur seketika karena publikasi itu. Mira jadi tak berdaya, karena semua menganggap Mira sebagai wanita penggoda dan perebut suami orang. Padahal, sebenarnya tuduhan itu tidak benar. Untung saja, masih ada sahabat-sahabat Mira yang selalu mendukung dan memberikan semangat untuknya.

Novel bergenre metro pop ini cukup ringan dan menarik. Judulnya pun cukup unik. Bingung menyebutnya seperti apa? Menurut penulisnya, kata Psycho-logyve (Psychologyve) berasal dari dua kata, yaitu Psychology dan Psycho Love. Karena terdapat pengulangan kata “lo-”, maka penulis mencoret kata-kata “gy-”, hanya semata-mata agar judul tersebut terlihat lebih bagus saja, sehingga lebih terdengar seperti Psychology Love. Jadi, bisa disimpulkan kalau judul sebenarnya adalah Psychologyve.

Ada beberapa bagian dalam novel ini, yang rasanya, memang sering dialami dalam kehidupan nyata, seperti, perceraian orang tua yang bisa berakibat buruk bagi beberapa anak dalam memandang kehidupan dan masa depannya. Dan, itu pun bisa dialami oleh seorang psikolog. Ya, walau bagaimana pun psikolog juga manusia biasa yang bisa memiliki masalah dalam hidupnya, seperti yang lainnya juga.

Selain itu, novel ini membuat kita tersentuh dengan beberapa pesan yang tersirat di dalamnya, diantaranya, yaitu bagaimana seharusnya kita untuk lebih baik dalam memandang suatu pernikahan, dan bagaimana menghadapi segala masalah yang datang tiba-tiba, dengan tegar serta penuh kesabaran.

Nah, bagaimana kehidupan Mira selanjutnya setelah publikasi itu? Kalau penasaran dengan kelanjutan ceritanya, coba deh, baca novel ini. Novel ini bisa juga, kok, jadi bacaan saat senggang.


Judul buku : Psycho-logyve (Psychologyve)

Pengarang : Syafrina Siregar

Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama

Terbit : Mei 2007

Jumlah Halaman : 224 halaman

1 comment:

Anonymous said...

Thanks ya atas reviewnya;-)

-nana-